Senin, 23 Desember 2013

Mengapa Kertas Lakmus Dapat Digunakan Sebagai Indikator Asam Basa ?



Mengapa Kertas Lakmus Dapat Digunakan Sebagai Indikator Asam Basa ? 

Begitu banyak contoh zat disekitar kita, baik yang bersifat asam, basa, maupun netral. Semua asam dan basa mempunyai sifat sifat tertentu, tidak semua asam mempunyai sifat yang sama demikian juga pada basa. Kita juga sudah mengenal bahwa asam terbagi menjadi dua yaitu asam lemah dan asam kuat, demikian juga basa, ada basa kuat dan basa lemah. Kekuatan asam atau basa tergantung dari bagaimana suatu senyawa diuraikan dalam pembentukan ion-ion jika senyawa tersebut dalam air. Asam atau basa juga bersifat elektrolit, daya hantar larutan elektrolit bergantung pada konsentrasi ion-ion dalam larutan. Elektrolit kuat jika dapat terionisasi secara sempurna sehingga konsentrasi ion relatif besar, elektrolit lemah jika hanya sebagian kecil saja yang dapat terionisasi, sehingga konsentrasi ion relatif sedikit.

Nah bagaimana cara kita mengetahui apakah zat tersebut bersifat asam atau basa? Salah satu caranya bisa menggunakan indikator asam basa. Indikator adalah zat-zat yang menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan asam, basa, dan garam. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan kertas lakmus, indikator alami, indikator universal , dan pH-meter. Dari keempat alat tersebut, pH meter adalah alat yang paling canggih sehingga dapat membaca nilai pH suatu larutan dengan lebih akurat, karena pada pH meter akan muncul angka skala yang menunjukkan pH larutan tersebut.
Lalu apakah yang dimaksud dengan pH itu sendiri? Pada dasarnya pH adalah derajat/tingkat keasaman suatu larutan (pH = potenz Hydrogen) yang bergantung pada konsentrasi ion H+ dalam larutan. Semakin besar konsentrasi ion H+ semakin asam larutan tersebut. Umumnya konsentrasi ion H+ pada larutan sangat kecil, maka untuk menyederhanakan penulisan digunakan konsep pH untuk menyatakan konsentrasi ion H+. Derajat keasaman suatu zat (pH) ditunjukkan dengan skala 0 - 14
a. Larutan dengan pH < 7 bersifat asam.


b. Larutan dengan pH = 7 bersifat netral.
c. Larutan dengan pH > 7 bersifat basa.
Kita mungkin sering bertanya-tanya mengapa harus kertas lakmus? bukan kertas HVS atau kertas yang lain?  Kertas lakmus adalah suatu kertas dari bahan kimia yang akan berubah warna jika dicelupkan kedalam larutan asam/basa. kertas Lakmus merupakan sebuah alat tes sederhana yang biasa digunakan untuk menentukan apakah suatu larutan asam atau basa.  Keasaman adalah penting bagi kehidupan, terutama bagi kesehatan.  Sebagian besar proses biologis memiliki rentang pH yang sangat sempit , sehingga suatu perubahan keasaman darah atau urin dapat menjadi penting dalam menentukan dan mendiagnosa adanya penyakit.        
Sejarah kertas lakmus bermula ketika penggunaan pertama yang tercatat berupa zat warna lakmus oleh alkimiawan Arnaldus Spanyol de Villa Nova sekitar 1300 Masehi.  Lakmus kertas yang dibuat dengan pewarna ini mungkin ditemukan pada awal 1800-an oleh kimiawan Perancis JL Gay-Lussac. Lalu untuk pewarnaannya, kertas lakmus yang berupa kertas putih ini direndam dalam larutan pewarna, yang akan berubah warna dalam asam atau basa.
Kertas lakmus merupakan kertas kimia sensitif. Kertas ini terdiri dari kertas saring penyerap yang diresapi dengan pewarna sayuran larut dalam air.
 Bahan-bahan kertas lakmus :
1.    Selulosa kayu    
Seperti kebanyakan bahan lain dari kertas, kertas lakmus terbuat dari selulosa kayu, yang merupakan komponen utama dari dinding sel pohon.  Kayu selulosa terdiri dari rantai molekul gula yang memberikan kekuatan kayu.  Kertas yang digunakan dalam kertas lakmus membutuhkan perawatan khusus untuk memastikan bahwa itu adalah bebas dari resin, lignins, dan kontaminan lainnya yang mungkin mencegahnya dari memberikan hasil tes yang akurat.
2.    Lumut
Pewarna Lakmus, yang bertanggung jawab untuk perubahan warna kertas lakmus, merupakan ekstrak berbagai lumut.  Paling sering, lakmus berasal dari spesies lumut yang ditemukan di Belanda.  Pabrik kertas lakmus ekstrak pewarna dari lumut, mencampurnya dengan kapur, dan menanamkan ke dalam kertas.
 Warna yang dihasilkan oleh kertas lakmus sangat dipengaruhi oleh kadar pH dalam larutan yang ada. Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa, dan larutan bersifat netral berbeda-beda. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah ( red litmus) dan lakmus biru ( blue litmus ). Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut sebagai berikut :
a.    Lakmus merah, dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru dan dalam larutan netral berwarna merah.
 b. Lakmus biru, dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru dan dalam larutan netral berwarna biru.                                 

       Ternyata kertas lakmus merupakan kertas khusus yang dibuat sebagai salah satu indikator asam-basa. Lakmus  dapat digunakan sebagai indikator asam-basa, karena lakmus memiliki
beberapa keuntungan, yaitu:
1.     Lakmus dapat berubah warna dengan cepat saat bereaksi dengan asam ataupun basa.
2.    Lakmus sukar bereaksi dengan oksigen dalam udara sehingga dapat tahan lama.
3.    Lakmus mudah diserap oleh kertas, sehingga digunakan dalam bentuk lakmus kertas. Lakmus
      adalah sejenis zat yang diperoleh dari jenis lumut kerak.
    Sedangkan kerugiannya yaitu kertas lakmus hanya mendefinisikan asam atau basa, tapi tidak bisa mengatakan yang sebenarnya pH larutan.  PH perkiraan dapat ditemukan dengan menggunakan indikator universal atau kertas pH.  Untuk menemukan pH yang tepat,  pH meter diperlukan.

Sumber :
http://kimia.upi.edu/staf/nurul/web2010/0800475/garam2.html  (27/02/2011 : 19.30)
http://id.wikipedia.org/wiki/Lakmus   (27/02/2011 : 19.30)
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://www.ehow.com/facts_  5072700_function-litmus-paper.html  (01/03/2010 : 10.00)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar