Senin, 23 Desember 2013

MAKALAH PROMOSI KESEHATAN TENTANG DEMAM BERDARAH



KATA PENGANTAR

            Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami kelancaran dalam menyusun makalah ini  sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu dalam pembuatan karya tulis ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan fakta pada karya tulis ini.

 Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan karya tulis ini yang telah kami selesaikan. Tidak semua hal dapat kami deskripsikan dengan sempurna dalam karya tulis ini. kami melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang kami miliki. Di mana kami juga memiliki keterbatasan kemampuan.



Penyakit demam berdarah adalah penyakit akut yang disebabkan oleh infeksi virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus betina yang umumnya menyerang pada musim kemarau dan musim hujan. Virus tersebut menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah sehingga mengakibatkan pendarahan.
Mekanisme pertama, transmisi vertikal dalam tubuh nyamuk. Virus dapat ditularkan oleh nyamuk betina pada telurnya, yang nantinya akan menjadi nyamuk.
Virus juga dapat ditularkan dari nyamuk jantan pada nyamuk betina melalui kontak seksua
l. Mekanisme kedua, transmisi virus dari nyamuk ke dalam tubuh mahluk vertebrata dan sebaliknya. Yang dimaksud dengan mahluk vertebrata disini adalah manusia dan kelompok kera tertentu.
Nyamuk sendiri mendapatkan virus ini pada saat menggigit manusia sebagai mahluk vertebrata yang saat itu darahnya sedang mengandung virus dengue. Virus yang sampai ke dalam lambung nyamuk akan mengalami replikasi atau memecah diri untuk berkembang biak, kemudian akan bermigrasi dan akhirnya sampai di kelenjar ludah.
Virus memasuki tubuh manusia lewat gigitan nyamuk yang menembus kulit. Aedes Aegypti betina bersifat intermittent feeder, yaitu melakukan pengisapan darah berulang kali sebelum merasa kenyang. Sifat inilah yang menjadi penyebab nyamuk Aedes Aegypti dalam saat yang sama dapat menginfeksi beberapa orang dalam satu keluarga atau dalam area yang berdekatan.
Empat hari kemudian virus akan mereplikasi dirinya secara tepat. Apabila jumlahnya sudah cukup, virus akan memasuki sirkulasi darah, dan mulai saat itulah manusia yang terinfeksi akan mengalami gejala panas.
Namun reaksi tubuh manusia terhadap virus ini dapat berbeda. Perbedaan reaksi ini juga akan memanifestasikan perbedaan penampilan gejala klinis dan perjalanan penyakit.

·         Tanda-tanda DBD
1. Demam mendadak tinggi 2-7 hari.
2. Ada gejala pendarahan, misalnya bintik-bintik merah di kulit yang tidak hilang meski kulit diregangkan, gusi berdarah, mimisan dan tinja berdarah. Bintik-bintik merah dikulit bisa muncul sendiri atau dibuat muncul dengan uji bendung. Uji ini dilakukan menggunakan alat pengukur tekanan darah yang digembungkan di seputar lengan hingga pembuluh darah tertekan. Bila positif akan muncul bintik-bintik merah.
3. Ada pembesaran hati (organ hati membesar saat dilakukan perabaan)
4. Terjadi syok, denyut nadi melemah dan cepat, tekanan darah turun, anak gelisah, tangan dan kaki dingin.
5. Pemeriksaan laboratorium trombosit turun dan terjadi kenaikan kekentalan darah. Trombosit kurang dari 100.000/ul dan hematokrit meningkat 20% dari normal.

·         Pencegahan Demam Berdarah
Biasanya DBD akan menyerang orang-orang yang tinggal didaerah pinggiran, kumuh, lembab, serta anak-anak berusia di bawah 15 tahun.
Namun tidak menutup kemungkinan orang yang tinggal diperumahan elite pun bisa terserang DBD, karena dirumahnya banyak air tergenang, baik di pot-pot bunga atau di kolam ikan yang jernih airnya.
Untuk mencegah serangan, tentunya dengan membasmi nyamuk Aedes yang menjadi media virus dengan tidak menyediakan tempat perkembangbiakannya di tempat lembab dan berair.
Untuk memberantas nyamuk itu, jentik-jentik atau sarang-sarangnya harus diberantas. Karena tempat berkembangbiaknya ada dirumah-rumah dan tempat-tempat umum, maka setiap keluarga harus menutup peluang bagi nyamuk untuk berkembangbiak dengan cara melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN-DBD, secara teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali.
Ciptakan lingkungan yang sehat dan bersih. Tanami halaman disekitar rumah dengan tanaman yang dapat mengusir nyamuk seperti tumbuhan sereh, lavender, dan zodia.
Pemberantasan sarang nyamuk meliputi kegiatan 3M-Plus yaitu menguras tempat penampungan air secara teratur, mengubur barang bekas yang dapat menampung air, menutup rapat tempat penampungan air, dan memberikan abate untuk membunuh jentik-jentik nyamuk.
Kontrol dan bersihkan secara rutin tmpat-tempat yang ada genangan air seperti vas bunga, dispenser, kloset, tong sampah, ember, bak kamar mandi, bak kontrol atau penampung air, bawah kulkas, kolam ikan hias, botol, ban bekas, dan barang-barang bekas lainnya, agar tidak menjadi sarang untuk berkembang biak. Selain itu, fogging dan memutuskan mata rantai pembiakan Aedes aegypti denan abasitas, juga harus dilakukan.

·         Tips Pengobatan Penyakit Demam Berdarah :
1.      Gunakan Obat Penurun Demam dengan Paracetamol
2.      Jika disertai diare gunakan garam elektrolit
3.      Untuk mencegah infeksi sekunder gunakan antibiotik
4.      Juga bisa melakukan kompres, lakukanlah kompres tanpa menggunakan es karena bisa berdampak pada syok. Saran dari para tim medis adalah kompres dilakukan dengan alkohol.
5.      Pengobatan alternatif, dapat dilakukan dengan menggunakan jambu biji. Jambu biji dapat meningkatkan nilai trombosit darah dan mengembalikan cairan intravena. Sebenarnya sudah lama jambu biji terkenal sebagai obat tradisional

·         Pengelolaan Demam Berdarah
Sistem pengelolaan kesehatan masyarakat yang dimiliki pemerintah Indonesia seakan belum berjalan. Jika KLB sudah terjadi, barulah ada koordinasi antara rumah sakit, puskesmas dan Dinas Kesehatan.
Parahnya lagi, dengan kondisi KLB pun, inisiatif rumah sakit tentunya akan tetap menerapkan prinsip “hanya yang punya uang yang bisa berobat dan dilayani dengan baik” ironisnya, Pemerintah justru menyerahkan pengawasannya kepada masyarakat secara gratis lewat juru pemantau jenti atau “jumantik”, setelah urusan korban meninggal.
Departemen Kesehatan sudah mencatat 12.482 penderita DBD di 21 Provinsi, 241
di antaranya meninggal dunia, hingga akhir Februari 2004. Bahkan, Provinsi Jakarta sebagai pusat negara, menempati peringkat tertinggi-4252 jumlah penderita, 47 orang diantaranya meninggal dunia.
Menurut Rita Kusriastuti dari Bagian Arbovirusasi Departemen Kesehatan, kejadian DBD 2004 dua kali lebih parah dibandingkan tahun sebelumnya. “Penyemprotan secara massal bukanlah penyelesaian tepat. Nyamuk bertelur 200-400 butir per hari, disemprot lalu mati, tapi esok harinya nyamuk baru lahir lagi”, kata Rita dari Depkes.
Sebenarnya DBD bukanlah penyakit baru karena terjadi hampir setiap tahun seiring dengan perubahan musim, dari musim penghujan ke musim kemarau.
Berdasarkan data dari RSUD Kayuagung di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD masih menjadi perhatian, mengingat sampai saat ini jumlah warga yang terkena DBD masih terbilang tinggi. Sampai 8 Februari 2013, data dari Dinas Kesehatan Kabupaten OKI mencatat 59 warga yang positif terserang DBD.

Data tersebut diambil dari seluruh puskemas yang tersebar di 18 Kecamatan
di Kabupaten OKI, dan belum termasuk jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kayuagung. Hal ini dikarenakan masyarakat kurangnya menjaga kebersihan di lingkungan tempat tinggalnya terutama di daerah pedesaan.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan sebuah penelitian yaitu faktor – faktor penyebab tingginya kasus demam berdarah di Kabupaten Ogan Komering Ilir pada tahun 2013.
ü  Diagnosa :
Tingginya angka demam berdarah berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang pentingnya kebersihan dan pola hidup sehat
ü  Prioritas Masalah :
Kurangnya pengetahuan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.

ü  Tujuan jangka panjang :
Jumlah penderita demam berdarah di Kabupaten Ogan komering Ilir dari (59 orang) turun menjadi (20 orang)
ü  Tujuan jangka pendek :
Setelah penyuluhan masyarakat menjadi paham dan sadar betapa pentingnya kebersihan lingkungan dan menjaga pola hidup sehat.
ü  Sasaran :
Sasaran yang akan dilakukan adalah masyarakat yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Dengan cara penyuluhan menggunkan metode ceramah dan menggunakan bahasa yang tidak terlalu tinggi serta tempat pelaksanaanya di lingkungan tertentu agar mereka lebih mudah dalam memahami materi- materi yang diberikan.
ü  Isi :
Penyuluhan yang akan dilakukan yaitu tentang demam berdarah seperti :
-          Apa itu demam berdarah ?
-          Apakah tanda-tanda dari DBD ?
-          Bagaimana pencegahan diri dari DBD ?
-          Bagaimana pengobatan demam berdarah ?
-          Dan bagaimana menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih dari DBD ?

ü  Metode dan Media yang digunakan :
Dalam masalah ini 60% masyarakat di Kab. OKI rata-rata berpendidikan SD dan pendidikan yang paling tinggi adalah SMP sebaiknya kita menggunakan metode ceramah dan menggunakan bahasa yang tidak terlalu tinggi/mudah dipahami agar mempermudah mereka dalam menerima penjelasan yang kita sampaikan, dalam melakukan penyuluhan tentunya kita memerlukan media elektronik seperti LCD, misalnya dalam membuat rangkuman tentang Pentingnya kebersihan dan menjaga pola hidup sehat dalam mencegah DBD.


ü  Evaluasi :        
-          Masyarakat memahami tentang apa itu DBD, bahaya DBD, cara pencegahan dari DBD, pengobatan DBD dan resiko apabila tidak menjaga kebersihan lingkungan yang sehat dan bersih.
-          Dalam waktu satu tahun manyarakat yang terkena demam berdarah sebanyak 59 orang  turun menjadi 20 orang

ü  Kesimpulan :
Hasil dari penyuluhan yang dilakukan pada masyarakat di Kabupaten OKI telah berhasil karena dapat dilihat dari tercapainya target yang diharapkan.                                                                

Tidak ada komentar :

Posting Komentar