KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami kelancaran dalam menyusun
makalah ini sehingga karya tulis ini
dapat diselesaikan. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak
yang telah membantu dalam pembuatan karya tulis ini dan berbagai sumber yang
telah kami pakai sebagai data dan fakta pada karya tulis ini.
Kami
mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai
hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat
sempurna. Begitu pula dengan karya tulis ini yang telah kami selesaikan. Tidak
semua hal dapat kami deskripsikan dengan sempurna dalam karya tulis ini. kami
melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang kami miliki. Di mana kami
juga memiliki keterbatasan kemampuan.
Penyakit demam berdarah
adalah penyakit akut yang disebabkan oleh infeksi virus yang dibawa oleh nyamuk
Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus betina yang umumnya menyerang pada musim
kemarau dan musim hujan. Virus tersebut menyebabkan gangguan
pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah sehingga
mengakibatkan pendarahan.
Mekanisme pertama, transmisi vertikal dalam tubuh nyamuk. Virus dapat
ditularkan oleh nyamuk betina pada telurnya, yang nantinya akan menjadi nyamuk.
Virus juga dapat ditularkan dari nyamuk jantan pada nyamuk betina melalui kontak seksual. Mekanisme kedua, transmisi virus dari nyamuk ke dalam tubuh mahluk vertebrata dan sebaliknya. Yang dimaksud dengan mahluk vertebrata disini adalah manusia dan kelompok kera tertentu.
Virus juga dapat ditularkan dari nyamuk jantan pada nyamuk betina melalui kontak seksual. Mekanisme kedua, transmisi virus dari nyamuk ke dalam tubuh mahluk vertebrata dan sebaliknya. Yang dimaksud dengan mahluk vertebrata disini adalah manusia dan kelompok kera tertentu.
Nyamuk sendiri mendapatkan virus ini pada saat
menggigit manusia sebagai mahluk vertebrata yang saat itu darahnya sedang
mengandung virus dengue. Virus yang sampai ke dalam lambung nyamuk akan
mengalami replikasi atau memecah diri untuk berkembang biak, kemudian akan
bermigrasi dan akhirnya sampai di kelenjar ludah.
Virus memasuki tubuh manusia lewat gigitan nyamuk yang
menembus kulit. Aedes Aegypti betina bersifat intermittent feeder, yaitu
melakukan pengisapan darah berulang kali sebelum merasa kenyang. Sifat inilah
yang menjadi penyebab nyamuk Aedes Aegypti dalam saat yang sama dapat
menginfeksi beberapa orang dalam satu keluarga atau dalam area yang berdekatan.
Empat hari kemudian virus akan mereplikasi dirinya
secara tepat. Apabila jumlahnya sudah cukup, virus akan memasuki sirkulasi
darah, dan mulai saat itulah manusia yang terinfeksi akan mengalami gejala
panas.
Namun reaksi tubuh manusia terhadap virus ini dapat berbeda. Perbedaan reaksi ini juga akan memanifestasikan perbedaan
penampilan gejala klinis dan perjalanan penyakit.
·
Tanda-tanda DBD
1. Demam
mendadak tinggi 2-7 hari.
2. Ada gejala pendarahan, misalnya bintik-bintik merah di kulit yang
tidak hilang meski kulit diregangkan, gusi berdarah, mimisan dan tinja
berdarah. Bintik-bintik merah dikulit bisa muncul sendiri atau dibuat muncul
dengan uji bendung. Uji ini dilakukan menggunakan alat pengukur tekanan darah
yang digembungkan di seputar lengan hingga pembuluh darah tertekan. Bila
positif akan muncul bintik-bintik merah.
3. Ada
pembesaran hati (organ hati membesar saat dilakukan perabaan)
4. Terjadi
syok, denyut nadi melemah dan cepat, tekanan darah turun, anak gelisah, tangan
dan kaki dingin.
5.
Pemeriksaan laboratorium trombosit turun dan terjadi kenaikan kekentalan darah.
Trombosit kurang dari 100.000/ul dan hematokrit meningkat 20% dari normal.
Biasanya DBD akan menyerang orang-orang yang tinggal
didaerah pinggiran, kumuh, lembab, serta anak-anak berusia di bawah 15 tahun.
Namun tidak menutup kemungkinan orang yang tinggal diperumahan elite pun bisa terserang DBD, karena dirumahnya banyak air tergenang, baik di pot-pot bunga atau di kolam ikan yang jernih airnya.
Untuk mencegah serangan, tentunya dengan membasmi nyamuk Aedes yang menjadi media virus dengan tidak menyediakan tempat perkembangbiakannya di tempat lembab dan berair.
Namun tidak menutup kemungkinan orang yang tinggal diperumahan elite pun bisa terserang DBD, karena dirumahnya banyak air tergenang, baik di pot-pot bunga atau di kolam ikan yang jernih airnya.
Untuk mencegah serangan, tentunya dengan membasmi nyamuk Aedes yang menjadi media virus dengan tidak menyediakan tempat perkembangbiakannya di tempat lembab dan berair.
Untuk memberantas nyamuk itu, jentik-jentik atau
sarang-sarangnya harus diberantas. Karena tempat berkembangbiaknya ada
dirumah-rumah dan tempat-tempat umum, maka setiap keluarga harus menutup
peluang bagi nyamuk untuk berkembangbiak dengan cara melaksanakan pemberantasan
sarang nyamuk atau PSN-DBD, secara
teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali.
Ciptakan lingkungan yang sehat dan bersih. Tanami halaman disekitar rumah dengan tanaman yang dapat mengusir nyamuk seperti tumbuhan sereh, lavender, dan zodia.
Ciptakan lingkungan yang sehat dan bersih. Tanami halaman disekitar rumah dengan tanaman yang dapat mengusir nyamuk seperti tumbuhan sereh, lavender, dan zodia.
Pemberantasan sarang nyamuk meliputi kegiatan
3M-Plus yaitu menguras tempat penampungan air secara teratur, mengubur barang
bekas yang dapat menampung air, menutup rapat tempat penampungan air, dan
memberikan abate untuk membunuh jentik-jentik nyamuk.
Kontrol dan bersihkan secara rutin tmpat-tempat yang ada genangan air seperti vas bunga, dispenser, kloset, tong sampah, ember, bak kamar mandi, bak kontrol atau penampung air, bawah kulkas, kolam ikan hias, botol, ban bekas, dan barang-barang bekas lainnya, agar tidak menjadi sarang untuk berkembang biak. Selain itu, fogging dan memutuskan mata rantai pembiakan Aedes aegypti denan abasitas, juga harus dilakukan.
Kontrol dan bersihkan secara rutin tmpat-tempat yang ada genangan air seperti vas bunga, dispenser, kloset, tong sampah, ember, bak kamar mandi, bak kontrol atau penampung air, bawah kulkas, kolam ikan hias, botol, ban bekas, dan barang-barang bekas lainnya, agar tidak menjadi sarang untuk berkembang biak. Selain itu, fogging dan memutuskan mata rantai pembiakan Aedes aegypti denan abasitas, juga harus dilakukan.
·
Tips Pengobatan Penyakit Demam
Berdarah :
1. Gunakan Obat
Penurun Demam dengan Paracetamol
2. Jika
disertai diare gunakan garam elektrolit
3. Untuk
mencegah infeksi sekunder gunakan antibiotik
4. Juga bisa
melakukan kompres, lakukanlah kompres tanpa menggunakan es karena bisa
berdampak pada syok. Saran dari para tim medis adalah kompres dilakukan dengan
alkohol.
5. Pengobatan
alternatif, dapat dilakukan dengan menggunakan jambu biji. Jambu biji dapat
meningkatkan nilai trombosit darah dan mengembalikan cairan intravena.
Sebenarnya sudah lama jambu biji terkenal sebagai obat tradisional
Sistem pengelolaan kesehatan masyarakat yang dimiliki
pemerintah Indonesia seakan belum berjalan. Jika KLB sudah terjadi, barulah ada
koordinasi antara rumah sakit, puskesmas dan
Dinas Kesehatan.
Parahnya lagi, dengan kondisi KLB pun, inisiatif rumah
sakit tentunya akan tetap menerapkan
prinsip “hanya yang punya uang yang bisa berobat dan dilayani dengan baik”
ironisnya, Pemerintah justru menyerahkan pengawasannya kepada masyarakat secara
gratis lewat juru pemantau jenti atau “jumantik”, setelah urusan korban
meninggal.
Departemen Kesehatan sudah mencatat 12.482 penderita DBD di 21 Provinsi, 241 di antaranya meninggal dunia, hingga akhir Februari 2004. Bahkan, Provinsi Jakarta sebagai pusat negara, menempati peringkat tertinggi-4252 jumlah penderita, 47 orang diantaranya meninggal dunia.
Departemen Kesehatan sudah mencatat 12.482 penderita DBD di 21 Provinsi, 241 di antaranya meninggal dunia, hingga akhir Februari 2004. Bahkan, Provinsi Jakarta sebagai pusat negara, menempati peringkat tertinggi-4252 jumlah penderita, 47 orang diantaranya meninggal dunia.
Menurut Rita Kusriastuti dari Bagian Arbovirusasi
Departemen Kesehatan, kejadian DBD 2004 dua kali lebih parah dibandingkan tahun
sebelumnya. “Penyemprotan secara massal bukanlah penyelesaian tepat. Nyamuk
bertelur 200-400 butir per hari, disemprot lalu mati, tapi esok harinya nyamuk
baru lahir lagi”, kata Rita dari Depkes.
Sebenarnya DBD bukanlah penyakit baru karena terjadi
hampir setiap tahun seiring dengan perubahan musim, dari musim penghujan ke
musim kemarau.
Berdasarkan
data dari RSUD Kayuagung di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD masih menjadi perhatian, mengingat sampai
saat ini jumlah warga yang terkena DBD masih terbilang tinggi. Sampai 8
Februari 2013, data dari Dinas Kesehatan Kabupaten OKI mencatat 59 warga yang
positif terserang DBD.
Data tersebut diambil dari seluruh puskemas yang tersebar di 18 Kecamatan di Kabupaten OKI, dan belum termasuk jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kayuagung. Hal ini dikarenakan masyarakat kurangnya menjaga kebersihan di lingkungan tempat tinggalnya terutama di daerah pedesaan.
Berdasarkan
latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan sebuah penelitian
yaitu faktor – faktor penyebab tingginya kasus
demam berdarah di
Kabupaten Ogan Komering Ilir pada tahun 2013.
ü Diagnosa :
Tingginya angka demam berdarah berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan
tentang pentingnya kebersihan dan pola hidup sehat
ü Prioritas Masalah :
Kurangnya pengetahuan masyarakat dalam menjaga
kebersihan lingkungan.
ü Tujuan
jangka panjang :
Jumlah penderita demam berdarah di Kabupaten Ogan
komering Ilir dari (59 orang) turun menjadi (20 orang)
ü Tujuan
jangka pendek :
Setelah penyuluhan masyarakat menjadi paham
dan sadar betapa pentingnya kebersihan
lingkungan dan menjaga pola hidup sehat.
ü Sasaran :
Sasaran
yang akan dilakukan adalah masyarakat
yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Dengan cara
penyuluhan menggunkan metode ceramah dan menggunakan bahasa yang tidak terlalu
tinggi serta tempat pelaksanaanya di lingkungan tertentu agar mereka lebih
mudah dalam memahami materi- materi yang diberikan.
ü Isi :
Penyuluhan yang akan dilakukan yaitu tentang demam
berdarah seperti :
-
Apa itu demam
berdarah ?
-
Apakah
tanda-tanda dari DBD ?
-
Bagaimana
pencegahan diri dari DBD ?
-
Bagaimana
pengobatan demam berdarah ?
-
Dan bagaimana
menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih dari DBD ?
ü Metode dan Media yang digunakan :
Dalam
masalah ini 60%
masyarakat di Kab. OKI rata-rata
berpendidikan SD dan pendidikan yang paling tinggi adalah SMP sebaiknya kita
menggunakan metode ceramah dan menggunakan bahasa yang tidak terlalu
tinggi/mudah dipahami agar mempermudah mereka dalam menerima penjelasan yang
kita sampaikan, dalam melakukan penyuluhan tentunya kita memerlukan media
elektronik seperti LCD, misalnya dalam membuat rangkuman
tentang Pentingnya kebersihan dan menjaga pola hidup sehat
dalam mencegah DBD.
ü Evaluasi :
-
Masyarakat memahami
tentang apa itu DBD, bahaya DBD, cara pencegahan dari DBD,
pengobatan DBD dan resiko apabila tidak menjaga kebersihan lingkungan yang sehat dan bersih.
-
Dalam waktu satu tahun manyarakat yang terkena demam berdarah
sebanyak 59 orang turun menjadi 20 orang
ü Kesimpulan :
Hasil dari penyuluhan
yang dilakukan pada masyarakat di
Kabupaten OKI telah berhasil karena dapat dilihat dari tercapainya
target yang diharapkan.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar